wellcome back ๐Ÿ˜Š

Waaahhh, akhirnya bisa kebuka juga ini blog๐Ÿ˜Š sudah lama blog ini berdebu, wellcome back my blog, wellcome pembaca setia ๐Ÿ˜˜

SEHARUSNYA AKU TAK ADA

Bulan yang sangat indah, ya November. Bulan ini adalah bulan dimana kakak ku menjalani proses sebelum wisuda , atau biasa kita kenal dengan istilah Yudisium. Dan di bulan ini 4 dari saudara ku umurnya bertambah. Otanjoubi omedeto …
Awal bulan ini menjadi bulan yang paling buruk untuk ku. entah mengapa dan bagaimana hal ini bisa terjadi. Beberapa penyakit datang menghampiri ku, menjenguk ku. “Bu, aku takut kalau harus pergi sekarang.” Ucap ku tengah berbisik. Perasaan ku tak menentu. Merasa sudah dekat dan semakin dekat waktu ku. Ibu hanya bisa menangis melihat ku dalam keadaan sakit , bahkan untuk makan pun aku tak bisa. Entah apa yang saat itu terjadi. “Kamu harus kuat, harus bisa bertahan.” Jawabnya dengan sangat lembut.
Malam minggu, aku merasakan tubuh ku sepertinya kosong. Sakit sekali rasanya. Bahkan aku tak tahu aku dimana. Aku ingat kata-kata terakhir yang aku ucapkan “Bu, ini dimana ? kenapa semuanya gelap ? aku dimana ? aku mau di peluk, aku takut gak mau ikut ke sana. Disana gelap.” Kataku pada ibu. Dia hanya mengangguk dan memeluk ku dengan erat, menunggu ayah yang sedang bingung mencari bantuan dari saudara-saudara. Setelah itu semua nya terasa tenang. Aku merasakan hanya ada aku di sana. Entah aku berada dimana aku tak tahu, bahkan aku tak ingin meninggalkan dunia yang sedang aku lihat saat ini.
Jam menunjukkan pukul 02.00, aku merasa ada benda tajam di tangan kiri ku. Ya, impus. Setengah sadar aku melepaskan oksigen yang melekat, aku takut dan heran. Setelah sadar penuh aku tahu bahwa saat itu aku berada di Rumah Sakit. “Kok disini ? emang tadi kenapa ?” tanya ku heran. Tapi masih dengan kondisi lemah, bangun, makan, bahkan menoleh pun tak bisa. Ini benar-benar kesakitan yang aku rasakan. Sangat sakit .
Selasa, 12 bulan 11 tahun 2013 aku mendengar kabar bahwa teman ku sewaktu SMA sudah tak ada lagi di dunia ini. Perasaan sedih dan kesakitan campur aduk. Sangat ingin menjenguk, tapi aku masih tak bisa bangun, apalagi untuk berjalan. Sangat susah rasanya, meskipun mampu itupun masih dengan bantuan dari ayah, ibu, suster dan yang lain. Dalam hati aku menangis melihat mereka yang tak pernah bisa tersenyum semenjak aku di rumah sakit. Ibu, dalam sehari sesuap nasi pun tak ada yang masuk ke dalam perut nya. Ayah yang memberi tau ku, untuk membujuk nya makan. Aku sangat merasa bersalah. Aku sadar, dari kecil hingga saat ini aku sangat menyusah kan.
Ini adalah hari yang sangat menentukan hidup matinya aku. Ada tiada nya aku kembali di dunia ini. 13 – 11 – 13, menjepit angka 11 di tengah-tengah angka 13. Yang aku rasakan tak bernyawa, melihat sekeliling dan berkata “Ini bukan dunia ku, ini bukan alam ku” dalam satu hari aku tak bisa bangun, makan, bicara ataupun yang lainnya. Perut ku mual, hanya bisa muntah. Sahabat ku ada di sana, aku melihatnya tapi aku tak bisa yakin bahwa saat itu yang aku lihat dia. Karna di sekeliling ku tak ada makhluk yang aku kenali, bahkan aku membuka mata dalam keadaan ketakutan. Aku tak berani mengatakan nya pada siapapun. Hanya aku sendiri yang berada dalam dunia itu.
Saat-saat dimana aku sangat terganggu, tepat pukul 06.00 sore. Nafas ku susah, dadaku sakit, semuanya gelap, sama seperti malam minggu yang telah aku ceritakan di atas. Yang aku rasakan sangat tak biasa, seperti ada yang memainkan roh ku. di angkat ke atas dan di lempar dengan sangat keras. Aku tak kuat dalam keadaan itu “Hari ini hari terakhir ku di sini. Ia, sekarang saat nya aku pergi.” Pikir ku dalam hati. Tapi di saat yang bersamaan aku mendengar kata-kata ini “Kalo boleh, ayah yang akan menggantikan posisi mu di sini. Kalo perlu ayah yang akan berbaring di sini. Ini lebih sakit dari apapun. Perasaan orang tua melihat anaknya lemah seperti mati. Tolong kasi tau, maunya apa sekarang? Pasti ayah turutin. Banyak yang sayang sama kamu.” Aku hanya bisa mendengar, tapi tak bisa melihat. Meskipun mata ku terbuka, tapi aku tak lihat apapun, gelap, semuanya gelap. Gak ada cahaya.
Tapi, ada satu ucapan di sana yang menyelamatkan ku, aku tak tau ini berasal dari siapa, yang mengatakan siapa, tapi ada seseorang di samping ku yang memeluk ku dan berbisik “Katanya mau mebayuh ? Jadi ? lagi seminggu itu otonan kamu, kamu mau kan otonan ? mau kan bantu ibuk ?” ya, ini Ibu ku. setelah kata-kata itu terucap, aku melihat satu cahaya, dan cahaya itu mengarah ke seorang laki-laki tua dengan pakaian putih. Aku masih ingat laki-laki itu. Kakek…

Makasi buat saudara-saudara yang sudah membantu ku melewati masa-masa ini, terimakasih untuk semuanya. karna kalian aku masih diberi kesempatan. Meskipun aku tau kesempatan ini tak akan lama, tapi aku akan berusaha untuk menjadi kuat. Meskipun kesempatan ini tinggal menghitung hari, tapi aku ingin waktu ku di perpanjang.  Dan aku tau, kapan saat nya aku pergi.  Aku tau, hari dimana aku akan terlepas dari dunia ini. Dan yang akan menghantarkan ku adalah Kumpi . 

WISHING

Ku tuliskan sebuah puisi untukmu, bertuliskan sebuah perasaan ku padamu, berangan-angan untuk mencapai kebahagiaan , yang akan ku dapatkan dari hatimu.
Ku pejamkan mata dan kubayangkan keindahan, bagaimanapun aku akan bercerita, pada dunia ku, dan pada dunia kita kelak nanti.
Ku bermimpi untuk menjadi kita, dalam satu hal yang kusebut cinta, akan ku pastikan bahwa itu ada, dan kembali pada kesempurnaan.
Ku raih bintang tertinggi di angkasa, ku sebut janji rindu yang bahagia, melukiskan aku dan kamu dalam satu kanvas, di atas langit kita kan bersama.
Dan…
Bila nanti aku harus pergi, aku harap itu bukan atas kehendak ku, dan bukan atas dunia ku yang merubah segalanya, begitupun sebaliknya.
Bila nanti kita berpisah, aku harap perpisahan itu bukan atas dasar keinginan, melainkan takdir yang akan mempertemukan kita nanti di surga.
Bila nanti kita berjanji, aku berharap janji itu adalah bagian dari kesempurnaan.
Aku berharap, kita akan tetap menjadi kita di atas kedamaian, menjadi santun dalam hubungan ini.
Aku berharap kau akan selalu hadir dalam hari-hariku, menyambung di setiap mimpi-mimpiku.
Saat kau hadir, segalanya terasa indah, segala sesuatu nya ada.

Dan saat kau hadir dengan cinta, segalanya sempurna, segala sesuatu nya nyata.

AsryListya (AL). Diberdayakan oleh Blogger.

Who's Come

Recent Comments

I LOVE IT !
I Love My Self :)
  • "KENANGAN TERINDAH"

Chat Me

The Story

My Imagine

wellcome back ๐Ÿ˜Š

Waaahhh, akhirnya bisa kebuka juga ini blog๐Ÿ˜Š sudah lama blog ini berdebu, wellcome back my blog, wellcome pembaca setia ๐Ÿ˜˜

SEHARUSNYA AKU TAK ADA

Bulan yang sangat indah, ya November. Bulan ini adalah bulan dimana kakak ku menjalani proses sebelum wisuda , atau biasa kita kenal dengan istilah Yudisium. Dan di bulan ini 4 dari saudara ku umurnya bertambah. Otanjoubi omedeto …
Awal bulan ini menjadi bulan yang paling buruk untuk ku. entah mengapa dan bagaimana hal ini bisa terjadi. Beberapa penyakit datang menghampiri ku, menjenguk ku. “Bu, aku takut kalau harus pergi sekarang.” Ucap ku tengah berbisik. Perasaan ku tak menentu. Merasa sudah dekat dan semakin dekat waktu ku. Ibu hanya bisa menangis melihat ku dalam keadaan sakit , bahkan untuk makan pun aku tak bisa. Entah apa yang saat itu terjadi. “Kamu harus kuat, harus bisa bertahan.” Jawabnya dengan sangat lembut.
Malam minggu, aku merasakan tubuh ku sepertinya kosong. Sakit sekali rasanya. Bahkan aku tak tahu aku dimana. Aku ingat kata-kata terakhir yang aku ucapkan “Bu, ini dimana ? kenapa semuanya gelap ? aku dimana ? aku mau di peluk, aku takut gak mau ikut ke sana. Disana gelap.” Kataku pada ibu. Dia hanya mengangguk dan memeluk ku dengan erat, menunggu ayah yang sedang bingung mencari bantuan dari saudara-saudara. Setelah itu semua nya terasa tenang. Aku merasakan hanya ada aku di sana. Entah aku berada dimana aku tak tahu, bahkan aku tak ingin meninggalkan dunia yang sedang aku lihat saat ini.
Jam menunjukkan pukul 02.00, aku merasa ada benda tajam di tangan kiri ku. Ya, impus. Setengah sadar aku melepaskan oksigen yang melekat, aku takut dan heran. Setelah sadar penuh aku tahu bahwa saat itu aku berada di Rumah Sakit. “Kok disini ? emang tadi kenapa ?” tanya ku heran. Tapi masih dengan kondisi lemah, bangun, makan, bahkan menoleh pun tak bisa. Ini benar-benar kesakitan yang aku rasakan. Sangat sakit .
Selasa, 12 bulan 11 tahun 2013 aku mendengar kabar bahwa teman ku sewaktu SMA sudah tak ada lagi di dunia ini. Perasaan sedih dan kesakitan campur aduk. Sangat ingin menjenguk, tapi aku masih tak bisa bangun, apalagi untuk berjalan. Sangat susah rasanya, meskipun mampu itupun masih dengan bantuan dari ayah, ibu, suster dan yang lain. Dalam hati aku menangis melihat mereka yang tak pernah bisa tersenyum semenjak aku di rumah sakit. Ibu, dalam sehari sesuap nasi pun tak ada yang masuk ke dalam perut nya. Ayah yang memberi tau ku, untuk membujuk nya makan. Aku sangat merasa bersalah. Aku sadar, dari kecil hingga saat ini aku sangat menyusah kan.
Ini adalah hari yang sangat menentukan hidup matinya aku. Ada tiada nya aku kembali di dunia ini. 13 – 11 – 13, menjepit angka 11 di tengah-tengah angka 13. Yang aku rasakan tak bernyawa, melihat sekeliling dan berkata “Ini bukan dunia ku, ini bukan alam ku” dalam satu hari aku tak bisa bangun, makan, bicara ataupun yang lainnya. Perut ku mual, hanya bisa muntah. Sahabat ku ada di sana, aku melihatnya tapi aku tak bisa yakin bahwa saat itu yang aku lihat dia. Karna di sekeliling ku tak ada makhluk yang aku kenali, bahkan aku membuka mata dalam keadaan ketakutan. Aku tak berani mengatakan nya pada siapapun. Hanya aku sendiri yang berada dalam dunia itu.
Saat-saat dimana aku sangat terganggu, tepat pukul 06.00 sore. Nafas ku susah, dadaku sakit, semuanya gelap, sama seperti malam minggu yang telah aku ceritakan di atas. Yang aku rasakan sangat tak biasa, seperti ada yang memainkan roh ku. di angkat ke atas dan di lempar dengan sangat keras. Aku tak kuat dalam keadaan itu “Hari ini hari terakhir ku di sini. Ia, sekarang saat nya aku pergi.” Pikir ku dalam hati. Tapi di saat yang bersamaan aku mendengar kata-kata ini “Kalo boleh, ayah yang akan menggantikan posisi mu di sini. Kalo perlu ayah yang akan berbaring di sini. Ini lebih sakit dari apapun. Perasaan orang tua melihat anaknya lemah seperti mati. Tolong kasi tau, maunya apa sekarang? Pasti ayah turutin. Banyak yang sayang sama kamu.” Aku hanya bisa mendengar, tapi tak bisa melihat. Meskipun mata ku terbuka, tapi aku tak lihat apapun, gelap, semuanya gelap. Gak ada cahaya.
Tapi, ada satu ucapan di sana yang menyelamatkan ku, aku tak tau ini berasal dari siapa, yang mengatakan siapa, tapi ada seseorang di samping ku yang memeluk ku dan berbisik “Katanya mau mebayuh ? Jadi ? lagi seminggu itu otonan kamu, kamu mau kan otonan ? mau kan bantu ibuk ?” ya, ini Ibu ku. setelah kata-kata itu terucap, aku melihat satu cahaya, dan cahaya itu mengarah ke seorang laki-laki tua dengan pakaian putih. Aku masih ingat laki-laki itu. Kakek…

Makasi buat saudara-saudara yang sudah membantu ku melewati masa-masa ini, terimakasih untuk semuanya. karna kalian aku masih diberi kesempatan. Meskipun aku tau kesempatan ini tak akan lama, tapi aku akan berusaha untuk menjadi kuat. Meskipun kesempatan ini tinggal menghitung hari, tapi aku ingin waktu ku di perpanjang.  Dan aku tau, kapan saat nya aku pergi.  Aku tau, hari dimana aku akan terlepas dari dunia ini. Dan yang akan menghantarkan ku adalah Kumpi . 

WISHING

Ku tuliskan sebuah puisi untukmu, bertuliskan sebuah perasaan ku padamu, berangan-angan untuk mencapai kebahagiaan , yang akan ku dapatkan dari hatimu.
Ku pejamkan mata dan kubayangkan keindahan, bagaimanapun aku akan bercerita, pada dunia ku, dan pada dunia kita kelak nanti.
Ku bermimpi untuk menjadi kita, dalam satu hal yang kusebut cinta, akan ku pastikan bahwa itu ada, dan kembali pada kesempurnaan.
Ku raih bintang tertinggi di angkasa, ku sebut janji rindu yang bahagia, melukiskan aku dan kamu dalam satu kanvas, di atas langit kita kan bersama.
Dan…
Bila nanti aku harus pergi, aku harap itu bukan atas kehendak ku, dan bukan atas dunia ku yang merubah segalanya, begitupun sebaliknya.
Bila nanti kita berpisah, aku harap perpisahan itu bukan atas dasar keinginan, melainkan takdir yang akan mempertemukan kita nanti di surga.
Bila nanti kita berjanji, aku berharap janji itu adalah bagian dari kesempurnaan.
Aku berharap, kita akan tetap menjadi kita di atas kedamaian, menjadi santun dalam hubungan ini.
Aku berharap kau akan selalu hadir dalam hari-hariku, menyambung di setiap mimpi-mimpiku.
Saat kau hadir, segalanya terasa indah, segala sesuatu nya ada.

Dan saat kau hadir dengan cinta, segalanya sempurna, segala sesuatu nya nyata.

Pรกginas

Translate Language

Followers